Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

Wagub Nasrul Abit Potong Tapaso Jarwo Menggunakan Arit

129
×

Wagub Nasrul Abit Potong Tapaso Jarwo Menggunakan Arit

Sebarkan artikel ini

SOLOK, RELASIPUBLIK — Menggunakan Arit Wakil Gubernur provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit melalukan panen raya membabat padi sawah Solok Tapaso Jarwo dalam kegiatan Field Day Panen Padi, Senin (29/6/2020), di daerah Sinapa Piliang Kota Solok.

Kegiatan panen raya Tanaman Padi Solok (Tapaso) dengan sistim Jajar Legowo (Jarwo) merupakan sebuah sistem penanaman padi yang dilakukan dengan pengaturan jarak, dan sistem ini telah terbukti menuai hasil yang meningkat dibanding cara tanam dengan sistem tradisional.

Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Nasrul Abit menunjukkan rasa bangganya karena meski kondisi pandemi Covid-19, kota Solok mampu mampu menghasilkan 6,2 ton padi per hektar.

“Field day Panen Padi Sawah Solok sebenarnya salah satu rangkaian gelar Penas Tadi XVI yang rencana pada tanggal 20-25 Juni 2020, namun karena pandemi Covid-19, Penas Tani tidak jadi kita laksanakan,” ungkap Nasrul Abit.

Walaupun ditengah pandemi Covid-19, namun kebutuhan masyarakat akan pangan tetap terpenuhi. Pemerintah daerah bersama masyarakat khususnya kelompok tani terus berupaya untuk meningkatkan produksi padi yang optimal.

“Untuk meningkatkan hasil panen padi Sawah Solok yang luasnya lebih kurang seluas 800 hektar, dengan variates tanaman padi anak daro, dan keunggulan rasa yang dimiliki telah mendapatkan sertifikasi dari Kemenkumham RI. Terbaik di Indonesia,” ucapnya.

Dengan luas lebih 100 hektar yang sedang panen itu, Nasrul Abit berharap sawah yang ada ini, jangan lagi dijadikan perumahan dan gedung, karena Solok sangat terkenal dengan berasnya.

“Beras Solok sangat terkenal di Indonesia, sayang kalau lahannya dijadikan bangunan. Saya minta pemko Solok bisa menjaganya, agar Solok tetap Kota beras,” tukasnya.

Wakil Gubernur Sumbar mengatakan, pemerintah Kota Solok harus mampu mempertahankan hamparan persawahan yang telah ada, selain sebuah aset, persawahan tersebut merupakan icon Kota Solok yang telah diakui secara nasional.

Tanaman pangan menjadi kegiatan perioritas yang digerakkan oleh pemerintah provinsi dengan volume kegiatan ssebesar 52,6%, dan hal tersebut lebih banyak terfokus pada tanaman makanan pokok penduduk Indonesia.

Panen Raya Padi Sawah Solok itu, disaksikan oleh Walikota Solok yang pada saat itu diwakili oleh Ir. Alkaf, Dandim 0309 Solok Letkol ARM Reno Triambodo, kepala OPD terkait, serta jajaran kelompok Tani Panca Usaha sebagai pemilik lokasi panen raya.

Panen raya padi di Sawah Solok yang diawali secara simbolis pemotongan padi dengan arit oleh Wakil Gubernur Sumbar itu, Nasrul Abit juga menggunakan traktor giling padi. Kegiatan itu merupakan kegiatan lanjutan pasca dilaksanakannya penanaman padi secara bersama pada 09 Maret 2020 lalu di lokasi yang sama.

Lebih jauh Ir. Alkaf menyampaikan, setelah memakai sistem Jajar Legowo tersebut, secara global hasil panen masyarakat petani meningkat hingga 5 (lima) sampai 15 ton per sekali panennya.

Terkait dengan upaya dalam mempertahankan icon Kota Solok tersebut agar tidak tergores oleh pesatnya pembangunan yang ada, Staf Ahli itu mengatakan, untuk mengatur hal tersebut Walikota Solok telah mengeluarkan peraturan daerah (Perda) dan sangat mengikat, ungkapnya mengakhiri.

Kemudian Staf Ahli Walikota Solok tersebut, Ir. Alkaf menyebutkan, selain untuk meningkatkan ketahanan pangan, hamparan persawahan tersebut juga telah menjadi agro wisata sawah Solok.

BIRO HUMAS SETDA SUMBAR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *