Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

Tinjau Pasar Aur, Gubernur Puji pelaku UMKM Tetap Pakai Masker

305
×

Tinjau Pasar Aur, Gubernur Puji pelaku UMKM Tetap Pakai Masker

Sebarkan artikel ini

PASAMAN BARAT, RELASIPUBLIK—-Pasar Aur Pasaman Barat tengah ramai-ramainya Selasa 16/6 siang, saat itu Gubernur Irwan Prayitno bersama Bupati Pasbar Yulianto menysaksikan langsung ketaatan pedagang sebagai pelaku kan UMKM tetap pakai masker.

“Pasar merupakan klaster yang mudah menularnya Covid-19, tapi saya lihat pedagang sebagai pelaku UMKM di Pasar Aur Pasbar taat dengan pakai makser,”ujar Gubernur Sumbar yang turun melihat aktifitas Pasar Aur saat Tatanan Normal Baru Profuktif dan Aman Covid-19.
Bahkan Irwan Prayitno sempat berdialog dengan para pedagang dan Irwan Prayitno terlihat respon ketika melihat pengunjung pasar tidak punya masker.

“Assalammualaikum bu, untuk keselamatan kita semua, ibu pakai masker ya,”ujar Irwan sambil serahkan masker ke seorang ibu.
“Makasi pak tadi lupa bawa masker,”jawab ibu di pasar itu.

Bupati Pasbar Yulianto juga menekankan bahwa sejak new normal diterapkan maka Gugus Tugas Daerah Pasbar sangat memperhatikan pasar tradisional dalam menerapkan Protokol Kesehatan antisipasi penyebaran Covid-19.

“Kita secara kontiniu melibatkan BPBD dan pihak terkait selalu mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan di pasar pasar rakyat, masker dan tempat cuci yangan harus selalu ada baik pedagang maupun masyarakat yang berbelanja ke pasar,”ujar Yulianto.

Tak hanya pasar, Irwan Prayitno juga mengunjungi Masjid Raya Ujung Gading yang konsisten menerapkan pakai masker bagi jemaahnya.

“Semua harus bekerjasama dan bersama-sama untuk keselamatan kita semua, masjid dan pasar harus patuh pada protokol kesehatan, jaga jarak, cuci tangn dan pakai masker serta jika sakit sholat di rumah saja dulu,”ujar Irwan Prayitno.

Sementara Ketua Komisi Informasi Nofal Wiska yang mendampingi Gubernur Sumbar mengatakan protokol kesehatan saat new normal harus menjadi informasi publik setiap saat ada.

“Protokol kesehatan ketika pandemi Covid-19 ini belum ada obatnya maka semua hal terkait pencegahan adalah informasi publik klasifikasi setiap saat ada yang harus disosialisasikan masif kepada publik,”ujar Nofal.(umkm/hmssb/nov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *