Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAHUKUM & KRIMINALTERBARU

Takut Tertangkap Aparat, Seorang Nelaya Tewas di Laut Muaro Air Haji

366
×

Takut Tertangkap Aparat, Seorang Nelaya Tewas di Laut Muaro Air Haji

Sebarkan artikel ini

PESSEL, RELASIPUBLIK – Seorang nelayan Ujang BA (55) tewas tenggelam saat berusaha kabur dari kejaran razia aparat di Pantai Muaro Gadang Air haji, Kecematan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu (12/1/2020).

Wali  Nagari setempat, Cendra Delvino mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar 08.30 WIB, ketika aparat dari Pol Airut mengadakan razia pukat harimau di perairan Muaro Gadang Air Haji.

Dalam razia tersebut, satu unit kapal nelayan berhasil ditangkap oleh aparat, dan satu korban meninggal dunia kerena korban terjun ke laut untuk upaya melarikan diri.

Dari keterangan anggota satu kapal dengan korban Ujang BA, Dayat (32) mengatakan, korban nekat melompat ke dalam laut karena takut tertangkap razia, dan korban berniat kabur dengan berenang ke tepi pantai. 

Namun, tanpa diduga dan disangka tiba-tiba korban ditemukan dalam keadaan tewas di tepi pantai oleh nelayan lain. Sekitar pukul 09.30 WIB

“Berkemungkinan karena korban kehabisan nafas dan kelelahan saat berenang ke tepian, dan pada akhirnya tenggelam,” ungkap Wali Nagari pada Covesia.com melalui telepon seluler, Minggu (12/1/2020).

Ia menambahkan, usai ditemukan, warga dan nelayan setempat langsung melarikan korban ke Puskesmas setempat. Namun, kata pihak Puskesmas korban sudah meninggal dunia.

“Saat ditemukan korban memang sudah meninggal,” ujarnya.

Kendati demikian, dengan kondisi dan peristiwa yang terjadi. Pihaknya, dari pemerintah nagari berharap, adanya solusi oleh pemerintah daerah dan Provinsi. 

“Agar kejadian serupa dan kejar-kejaran antara aparat dan nelayan tidak terus terjadi. Karena, sudah sangat mengkhawatirkan dan juga telah menimbulkan korban,” ujarnya lagi.

“Saya sangat berharap, kejadian ini tidak terulang lagi, kejar-kejaran antara aparat dan nelayan tidak lagi terjadi. Dari kejadian ini, setidaknya ada solusi bagi nelayan kita. Bagaimana nelayan kita bisa melansungkan ekonominya tanpa harus berbenturan dengan hukum,” tutupnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *