Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

Sungayang Sepakat Kawal Hasil Musrembang Sampai Tingkat Kabupaten

179
×

Sungayang Sepakat Kawal Hasil Musrembang Sampai Tingkat Kabupaten

Sebarkan artikel ini

TANAH DATAR, RELASIPUBLIK – Musrembang merupakan langkah awal meningkatkan Kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi daerah dan kualitas sumberdaya manusia. Dalam musrembang aspirasi masyarakat di nilai tingkat kebutuhannya dan di teruskan ketingkat kabupaten.

Seperti yang di sampaikan ketua tim musrembang DPRD Tanah datar, Nofendri di Kecamatan Sungayang, Selasa (25/02).

“Musrembang hari ini sebagai wadah menampung aspirasi masyarakat Kecamatan Sungayang. Ini belum final, kesepakatan di kecamatan perlu dikawal, sebab kalau tidak dikawal tidak akan masuk ke Kabupaten,” jelasnya.

Selain Ketua Tim Musrenbang DPRD Tanah Datar, Nofendri, yang  didampngi anggota DPRD Tanah Datar lainya, seperti   Azuarbain, Benialfero, Anton yondra.SE, Survahutri, juga hadir saat itu Wakapolsek Sungayang Umar dani, Ali asmar dari dinas pendidikan, Camat Sungayang Yatriwel S.Sos, dan tokoh masyarakat se- keKecamat Sungayang.

Dijelaskan Nofendri, beberapa persoalan sosial dan gejala alam yang harus menjadi perhatian pemerintahan nagari dan kecamatan di kecamatan Sungayang kabupaten Tanah datar.

Persoalan sosial yang di paparkan Nofendri harus di perhatikan oleh pemerintahan nagari dan kecamatan adalah stanting yang menyangkut masa depan generasi Tanah datar,” Stanting perlu di perhatikan karena ini menyangkut masa depan generasi dan adat dan budaya juga harus perhatikan. Untuk itu pemerintah kita harus menganggarkan di nagari,” sampainya.

Nofendri juga menjelaskan potensi bencana alam di nagari Andaleh Baruh Bukik kecamatan sungayang mesti harus diwaspadai.”Potensi Bencana alam berupa longsor di Andaleh buruh bukik sangat besar sebab curah hujan yang sangat- sangat tinggi,” jelasnya.

Pada kesempatan pembahasan persoalan di bidang pendidikan, seorang guru, Taufik hidayat mengeluhkan kekurangan tenaga guru di setiap sekolah kecamatan Sungayang. Ia menyampaikan hampir setiap sekolah kekurangan dua orang tenaga guru, sementara itu pengadaan tenaga guru tampa ada kejelasan dari pemerintah.

” Kami kekurangan guru minimalnya sekitar 6 orang.Sementara itu kami di larang mengangkat guru honor sebagai menutupi kebutuhan kekurangan guru di sekolah-sekolah . Jatah tenaga pendidik untuk kecamatan Sungayang mandek. Terutama kami sangat butuh guru agama untuk pendidikan karakter generasi,” ujarnya.

Dalam menjawab persolan kekurangan tenaga guru, kepala bidang program dinas pendidikan Tanah datar, Ali asmar mengakui bahwa dinas pendidikan dan kebudayaan Tanah datar menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan kekurangan tenaga guru di kabupaten Tanah datar. Hal itu disebabkan karena pengangkatan guru tidak menjadi kewenangan pemerintahan daerah.

Seperti yang di jelaskan Ali asmar, “masalah kekurangan tenaga guru di kabupaten Tanah datar obatnya mengangkat guru.namun itu menjadi kewenangan pusat. Pada tahun 2018, Tanah datar mengusulkan 400 orang guru, namun yang dikabulkan pemerintah pusat hanya 55 orang. Sekarang Tanah datar kekurangan 703 orang guru dari 300 sekolah dasar negeri yang ada di Tanah datar. Saya mohon untuk bersabar,” terangnya.

Persoalan kekurangan guru khususnya di kecamatan Sungayang dan kabupaten Tanah datar pada umumnya, anggota DPRD kabupaten Tanah datar, Anton yondra.SE menyatakan mendukung. kebijakan dinas pendidikan dan kebudayaan tentang tenaga guru dan kependidikan. Anton yondra sangat mendukung kebijakan redroping sekolah yang di rencanakan oleh dinas pendidikan.

Anton yondra juga mengkritik tentang nasib yang di alami oleh 1300 guru honorer yang bekerja di sekolah negeri. Anton yondra menegaskan bahwa pemda Tanah datar telah memberikan tranportasi sebesar Rp 30 ribu setiap hari selama 20 hari kerja, namun data honorer selalu bertambah setiap tahun karena faktor KKN. Anehnya lagi, yang telah lama mengabdi diberhentikan seperti yang terjadi kecamatan Sungayang.

Seperti yang disampaikanya” mohon dinas pendidikan berjelas-jelas data guru honorer. Data guru honorer selalu bertambah setiap tahun. Saya menerima laporan,penyebab bertambah data guru honorer adalah karena ada hubungan keluarga dari kepala sekolah. Malah saya temukan di kecamatan Sungayang ini, memberhentikan tenaga pendidik dan kependidikan yang telah lama mengabdi seenaknya oleh kepala sekolah, padahal tenaga pendidik dan kependidikan itu telah mengabdi selama lebih dari 15 tahun. Kebijakan itu tidak pantas diambil seorang pemegang kebijakan di dunia pendidikan,” ujarnya. M*Sutan *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *