Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAPOLITIKTERBARU

Satu Rumah Satu sarjana, Program Genius Umar Memutus Mata Rantai Kemiskinan

393
×

Satu Rumah Satu sarjana, Program Genius Umar Memutus Mata Rantai Kemiskinan

Sebarkan artikel ini

PARIAMAN, RELASIPUBLIK — Siapa bilang miskin tak bisa kuliah? Lewat program Satu Rumah Satu Sarjana, Walikota Pariaman Dr Genius Umar mewujudkan mimpi masyarakat miskin di wilayah yang dipimpinnya dengan mengirimnya kuliah ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia. 

“Kita ingin memutus mata rantai lingkaran setan kemiskinan di Kota Pariaman. Warga miskin yang tak terpikirkan untuk menguliahkan anaknya karena ketiadaan biaya, kita kuliahkan secara gratis,” ujar Wako Genius Umar.

Setiap tahun, khususnya sejak menerima.amanah sebagai walikota Pariaman, seratus anak-anak keluarga miskin yang berprestasi, dikirim kuliah secara gratis ke sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, ditambah uang saku Rp.500 ribu per bulan per orang.

“Kita sudah kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi negeri di Indonesia. Kita utamakan politeknik karena ilmunya terapan, sehingga anak-anak tersebut setelah tamat bisa langsung bekerja,” ungkap Genius yang bakal mengadopsi program ini menjadi program provinsi bila dipercaya memimpin Sumbar bersama Calon Gubernur Irjen. Fakhrizal dari jalur independen.

Saat ini, lanjut Genius, sudah tahun kedua program ini berjalan. Setelah tahun ketiga dan keempat nantinya, periode pertama pasti sudah tamat.

“Nah, tugas mereka yang sudah tamat dan bekerja adalah menarik keluarganya keluar dari lingkaran kemiskinan. Jika yang tamat itu ada setahun, maka sedikitnya akan ada 100 keluarga yang keluar dari garis kemiskinan. Jika dikali 4 orang saja satu keluarga, maka dalam setahun sudah ada 400 orang yang lepas dari status kemiskinan,” jelas Genius.
Pasalnya, ujar Genius, kerjasama dengan sejumlah politeknik itu tidak saja dalam hal menguliahkan mereka. Tapi juga berlanjut kerjasama dengan sejumlah industri, sehingga para lulusannya bisa langsung dapat kerja.

“Dari yang sudah berjalan, ternyata hasilnya luar biasa. Anak-anak yang kita kirim, ternyata indeks prestasinya bagus-bagus bahkan ada yang IP nya 3,8. Nah, bagi yang IP nya di atas 3,75 kita tambah lagi satu juta,” terangnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *