Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAOPINIPENDIDIKANTERBARU

PROSES KERJA MEMORY DALAM MENYIMPAN INFORMASI

259
×

PROSES KERJA MEMORY DALAM MENYIMPAN INFORMASI

Sebarkan artikel ini

Setiap orang pastilah bergantung pada kekuatan memorinya untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk dapat melakukan aktivitas manusia perlu mengingat apa yang telah terjadi dan apa yang telah direncanakannya. Dan kita pasti memiliki suatu ingatan yang masih membekas bahkan selalu berputar-putar dipikiran kita. Ingatan tersebut bisa saja berupa pengalaman pertama masuk sekolah, hari ulang tahun ataupun pengalaman menyedihkan seperti kecelakaan dan terkena bencana alam. Semua hal itu merupakan bagian dari memory atau diartikan sebagai ingatan. Ingatan atau memori adalah tempat dalam menerima, mengelola,memasukkan dan menyimpan pengalaman, informasi, pesan ke dalam otak dan bisa diambil kembali atau mengingat kembali informasi tersebut jika dibutuhkan sewaktu waktu. Namun bagaimanakah proses kerja memory kita dalam menyimpan informasi yang diterima sehingga kita bisa mengingat informasi tersebut saat dibutuhkan. Berikut penjelasannya,

Proses kerja memori dalam menyimpan informasi terbagi menjadi tiga tahap yaitu : informasi/pengalaman dari lingkungan >> penyimpanan sensoris >> memori jangka pendek >> memori jangka panjang

Penyimpanan Sensoris

Yaitu semua informasi yang kita terima melalui indra kita akan masuk menuju ke tempat penyimpanan sensoris. Sistem persepsi bekerja pada informasi ini untuk menciptakan apa yang kita pahami sebagai pesepsi. Karena keterbatasan kemampuan penyimpanan sensoris dan banyaknya informasi yang masuk, jadi tidak semua informasi bisa diolah. Informasi yang baru saja diterima ini disimpan dalam ruang sementara (buffer) yang disebut sensory memory. Durasi dalam suatu informasi dapat tersimpan dalam penyimpanan sensoris dengan sangat singkat, kurang dari ½ secon untuk informasi visual dan sekitar 3 secon untuk informasi audio.

Dalam sensory memory ini seseorang akan menerima informasi/pesan sebagai stimulus dan memberi respon terhadapnya, sehingga menimbulkan pemahaman dan perilaku yang baru. Proses ini merupakan proses yang paling dasar. Jika proses ini gagal maka akan gagal juga pada proses-proses selanjutnya.

Short Term Memory (Memori Jangka Pendek).

Jika sensory memory telah menerima pesan yang disampaikan maka akan diteruskan ke Short Term Memory ( memori jangka pendek), disini terjadi proses storage (penyimpanan informasi). Pesan yang telah ditangkap dalam sensory memory akan disimpan ke dalam short term memory ini. Namun, informasi yang tersimpan dalam memory ini tidak akan bertahan lama, mungkin sekitar 15-20 sekon. Durasi penyimpanan ini akan bertahan lama, bisa menjadi 20 menit, jika terdapat pengulangan informasi. Memori jangka pendek juga berfungsi sebagai working memory maksudnya fungsi dari memori jangka pendek lebih aktif yaitu mengendalikan perhatian, memusatkan perhatian kepada informasi yang kita butuhkan, mengelola memori yang ada pada memori jangka panjang dan mengahalau informasi yang dapat mengalihkan perhatian seseorang. Informasi/pesan yang masuk kedalam memori jangka pendek berangsung-angsur menghilang jika informasi tersebut tidak lagi diperlukan. Namun jika informasi/pesan didalam memori jangka pendek ini terus digunakan, maka lama kelamaan informasi tersebut akan masuk ke dalam tahapan penyimpanan informasi berikutnya yaitu long term memory/memori jangka panjang.

Long Term Memory (Memori Jangka Panjang)

Pada memori ini sebuah ingatan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama bahkan beberapa ingatan dapat tersimpan secara permanen didalam memori jangka panjang. Selain itu, para ilmuwan juga sepakat bahwa kapasitas dari memori jangka panjang tidak terbatas. Hal tersebut memungkinkan kita untuk belajar, menyesuaikan diri dengan lingkungan serta mengembangkan identitas diri dan sejarah kehidupan masing-masing. Didalam Long Term Memory ini terjadi proses retreival.

Pada proses retrieval ini seseorang akan mulai mengaktifkan kembali fungsi-fungsi sistem memorinya. Pada dasarnya proses retreival merupakan upaya ataun peristiwa mental dalam mengungkapkan dan memproduksi kembali apa saja informasi yang didapat sebelumnya. Apabila informasi akan digunakan, maka informasi akan digunakan kembali ke bagian memori jangka pendek sampai informasi tersebut selesai digunakan.

Memori dan ingatan yang ada didalamnya mungkin terlihat sepele, namun tanpa adanya hal tersebut kita bahkan tidak bisa melakukan sesuatu kegiatan yang sangat mudah seperti bersepeda, mencuci piring atau bahkan sekedar menuliskan nama di atas secarik kertas. Singkatnya begitulah bagaimana memory kita dapat menerima dan menyimpan informasi yang diberikan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca sehingga kita dapat menjaga dan memaksimalkan fungsi memori kita. Terima Kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *