Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

Prihatin Tenaga Pendukung, Staf KPU Sumbar Bantu Sembako

131
×

Prihatin Tenaga Pendukung, Staf KPU Sumbar Bantu Sembako

Sebarkan artikel ini

PADANG RELASIPUBLIK – Semakin merebaknya kasus penyebaran corona atau covid-19, membuat kepala bagian, kepala sub bagian dan stag PNS dilingkungan KPU Sumbar melakukan aksi penyerahan bantuan sembako pada tenaga pendukung.

Kategori tanaga pendukung tersebut diantaranya securiti, pramu saji, driver, serta yang lainnya, dimana mereka bagian dari non PNS, sementara bekerja optimal dalam penyelenggaraan pemilu.

Bantuan sembako yang diserahkan langsung para kabag dan kasubag dikantor KPU Sumbar, Rabu (8/4/2020), tanpa acara formal, karena aturan pemerintah tidak boleh mengumpulkan orang banyak.

“Kita lakukan pengumpulan dana ini karena rasa kebersamaan, antara kami dan semua komponen, karena tenaga pendukung juga bagian dari suksesnya penyelenggaraan pemilu,” kata Agustian Piliang yang merupakan Kasubag IT.

Bantuan sembako berupa beras,minyak, telur, dan mie instan, dengan nominal Rp,200.000, tiap paketnya dimasukkan dalam kantong pelastik, dan selanjutnya diserahkan langsung, dari ruangan ke ruangan yang ada.

Dedt salah seorang tenaga pendukung yang menerima paket sembako tersebut, merasa berterimakasih, karena ini merupakan wujud kepedulian PNS terhadap mereka.

“Kami berterimakasih pada tenaga PNS yang masih memperhatikan kami para tenaga pendukung, dengan memberikan bantuan paket sembako, semoga kebersamaan ini tetap bisa berlanjut,” ulas Dedet.

Pernyataan Dedet tersebut juga disikapi Jumiati yang merupakan kasubag Tekhnis dan Hupmas, dimana dengan saling memperhatikan antara PNS dengan tenaga pendukung, maka kinerja lembaga akan semakin baik dan situasi akan kondusif.

“Kami semua harus bisa bekerja sama, sehingga antara PNS dan tenaga pendukung bisa saling merasakan, dan itu akan membuat kinerja semakin baik, karena bisa saling memperhatikan dan membantu,” ulas Jumiati.

Ditambahkannya, situasi sulit ini dialami semua orang, karena itu jika bisa meringakan beban orang lain, tentunya harus dulakukan agar jangan ada yang merasa ditinggalkan atau tidak diperhatikan.

“Apa salahnya kalau kita bisa saling membantu, karena itu merupakan amanah agama, namun bisa membuat kita semakin akrab dan memiliki rasa persaudaraan,” ucap Jumiati mengakhiri.(nov/rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *