Pariaman, Relasipublik – Pemko pariaman , Sumatera Barat bekerja sama dengan Politeknik Akademi Teknologi Industri Padang untuk menerapkan program satu keluarga satu sarjana yang digagas oleh pemerintah daerah itu.
“Pada tahap awal kami telah melakukan perjanjian nota kesepahaman dengan Pemerintah Kota Pariaman untuk menerima 30 calon mahasiswa kategori ekonomi kurang mampu,” kata Direktur Politeknik ATI Padang M Ari’n di Pariaman, Senin (31/12).
Kerja sama kedua belah pihak tersebut ujarnya, merupakan upaya nyata dalam mengentaskan kemiskinan dari sektor pendidikan, terutama calon mahasiswa yang berprestasi namun kekurangan
biaya untuk melanjutkan studi.
Setelah menempuh pendidikan di instusi tersebut, para mahasiswa juga akan bekerja sama dengan beberapa industri yang telah bermitra dengan Politeknik ATI Padang.
“Total ada sekitar 94 industri di Indonesia yang telah bekerja sama dengan Politeknik ATI Padang, sehingga setelah menamatkan pendidikan formal mahasiswa tersebut memiliki peluang lebih besar dalam memasuki dunia kerja,” katanya.
Untuk biaya perkuliahan seperti uang semester dan praktek selama pendidikan, para mahasiswa dibiayai langsung oleh pemerintah Kota Pariaman hingga tamat.
“Para calon mahasiswa tersebut akan mulai melaksanakan perkuliahan tahun ajaran 2019/2020 dengan bobot materi kurikulum 70 persen praktek dan 30 persen teori,” ujarnya.
Ia menambahkan setelah menamatkan pendidikan di ins+tusi tersebut, para mahasiswa akan memperoleh ijazah dan ser+’kasi kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertikasi Profesi (BNSP).
“Dengan bekal tersebut para lulusan sudah memiliki kemampuan yang diakui BNSP, karena dunia industri pada umumnya membutuhkan legalitas kompetensi untuk bekerja,” jelasnya.
Sementara itu Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan program satu keluarga satu sarjana merupakan program unggulan daerah itu dalam memajukan sektor pendidikan dan menekan angka pengangguran di daerah itu.
Menurut dia, faktor kemiskinan salah satunya harus ditekan melalui jalur pendidikan yang bersifat vokasional atau kejuruan serta lebih banyak mengarah pada dunia praktek atau keahlian
Setelah menamatkan pendidikan vokasional tersebut, para mahasiswa diharapkan memiliki bekal atau keahlian khusus yang bisa membuka lapangan kerja, kata dia. ( DON )
