Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

Maret, Terminal Baru BIM Diresmikan

181
×

Maret, Terminal Baru BIM Diresmikan

Sebarkan artikel ini

PADANG PARIAMAN, RELASIPUBLIK—Direncanakan bulan Maret 2020 ini, akan dioperasikan secara parsial terminal yang baru dibangun di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Ketaping Kabupaten Padang Pariaman. Kemudian giliran terminal lama yang direnovasi.

Hal itu disampaikan Executive General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang BIM, Yos Suwagiono saat menjamu rombongan Jaringan Pemred Sumbar (JPS), Kamis (6/2) di kantor PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang BIM di Ketaping.

Terminal baru nantinya, kata Yos, akan digunakan untuk kedatangan semua, sementara terminal lama untuk keberangkatan semua. Dan direncanakan akan dibawa Transmart serta hotel sebagai tempat istirahat bagi penumpang yang transit, atau luar daerah.

Lebih lanjut Yos menyampaikan, sebagai pintu gerbang, BIM merupakan etalase bagi Sumbar. “Untuk itu kita ingin menjadi agen bagi pemerintah daerah untuk memasarkan Sumbar,” ujar Yos, yang baru 5 bulan menjabat GM di BIM.

“Kami juga meminta pemerintah kabupaten / kota di Sumbar untuk memasang stand-nya di BIM, untuk memasarkan produk-produk daerahnya. Nanti kami gratiskan beberapa bulan,” terangnya, sambil menyebut kalau sudah jalan nanti baru dicas.

Menurutnya, PT Angkasa Pura selalu berinovasi untuk memberikan pelayanan (service) dan keamanan (security) yang paripurna kepada pengguna bandara, maupun terhadap stakeholder yang beraktivitas di BIM, umpamanya KKP, Imigrasi, Bea Cukai, dan lainnya.

“Kita mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat, baik secara internal perusahaan maupun dari regulator Kementerian Perhubungan,” imbuh Yos, yang didampingi Manager of Finance & HR Firman Eri, Manager of Airport Operation Services Fitra Maulana, Spv General Affairs Fendrick Sondra dan Asmen HR & GA Ergacia.

Kemudian Yos menjelaskan masalah antisipasi terhadap virus Corona yang sekarang sedang merebak di China, bahwa BIM sudah menyiapkan alat pendeteksi suhu tubuh (termoscaner) dan ruang isolasi sekira ada penumpang yang terdampak, berdasarkan standar-standar WHO.

Saat kedatangan turis dari Kunming China tempo hari, sebut Yos, alat termoscaner tersebut sudah digunakan, dan dicek kesiapannya oleh Wagub Nasrul Abit. “Sementara saat kedatangan, Gubernur Irwan sendiri yang menyambut turis tersebut di BIM,” ucapnya.

Terhadap kenaikan harga tiket, ungkap Yos, memang berdampak banyak terhadap PT Angkasa Pura. Jumlah penumpang turun drastis, dari 4,1 juta orang di tahun 2018, menjadi 3 juta di 2019. “Akibatnya kita rugi 22 miliar selama tahun 2019 lalu,” ujar putera Betawi yang humoris itu. (Ik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *