Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAPERISTIWATERBARU

Lemkaspa: Positif Covid Bukan Aib, Jangan Kucilkan Mereka

349
×

Lemkaspa: Positif Covid Bukan Aib, Jangan Kucilkan Mereka

Sebarkan artikel ini

BANDA ACEH-ACEH, RELASIPUBLIK.- Dalam tiga hari terakhir, kasus Corvid-19 di Aceh meningkat tajam, hampir setiap Kabupaten Kota di Aceh mengalami peningkatan angka pasien terkomfirmasi positif covid-19, sampai dengan akhir juli 2020, angka yang terkomfirmasi positif sejak maret 2020 mencapai 415 kasus.

Aktivis Lembaga Kajian Strategis dan Kebijakan Publik Aceh (Lemkaspa), Sanusi Madli mengatakan, meningkatnya kasus Corvid-19 di Aceh juga dapat berpeluang mengganggu keharmonisan sosial di lingkungan masyarakat, mengingat masih ada stigma negatif terhadap pasien virus corona (Covid-19) beserta keluarganya di kalangan masyarakat.

“Informasi yang beragam dan bahkan berlebihan di media sosial membuat masyarakat salah dalam menyikapi pandemi ini, termasuk dalam hal memperlakukan keluarga pasien di lingkungan mereka, keharmonisan sosial sangat mempengaruhi kesembuhan pasien,” kata Sanusi kepada awak media, Sabtu (01/08/2020).

Sanusi menambahkan, positif Covid-19 bukanlah aib, baik bagi keluarga maupun bagi gampong (desa), karena itu tidak baik bila ada masyarakat yang mengucilkan pasien beserta keluarga nya, justru saat inilah para warga harus menunjukkan kelas sosial nya, berperan untuk memberi dukungan serta semangat bagi warga lainnya yang sedang mengalami ujian.

“Dengan adanya dukungan, semangat dari tetangga dapat menumbuhkan rasa bahagia dan optimisme, kebahagiaan dapat meningkatkan imunitas tubuh, imun yang kuat berpeluang besar mengalahkan virus, hingga mempercepat proses penyembuhan,” ujar mantan ketua DPM Unsyiah ini

Ia menambahkan, dukungan bisa dilakukan dengan memberikan perhatian, baik secara langsung dengan memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penularan virus Corona maupun dengan menggunakan kecanggihan teknologi yang ada.

“Namun sebaliknya, bila tetangga menanggapi secara negatif, mengucilkan dan lain sebagainya, akan membuat sang pasien tertekan, bila tertekan maka imunitas tubuhnya menurun, ketika imun menurun, saat itulah masa rentan virus menyerang, secara tidak langsung, prilaku kita sudah membuat tetangga kita semakin menderita serta semakin terancam dari serangan virus,” ungkap sanusi

Selanjutnya Sanusi menyampaikan, semua pihak harus menyadari bahwa tidak ada masyarakat yang menginginkan dirinya atau keluarganya terinfeksi virus ini, karena itu mari berikan semangat kepada saudara yang sedang mengalami ujian, hibur dan bahagiakan mereka, karena bisa membantu dan memberikan dukungan, bukan mengucilkan termasuk keluarga mereka. Mari bersama melawan Covid-19.

“Kasus covid tidak boleh membuat kita panik namun tetap waspada, karena kepanikan juga dapat mempengaruhi imun tubuh, karena itu saling mendukung antar sesama sangat dibutuhkan dan jangan lupa tetap mematuhi protokol kesehatan,” tutup Sanusi. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *