Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAPERISTIWATERBARU

Korban Abrasi di Pessel Terima Bantuan

136
×

Korban Abrasi di Pessel Terima Bantuan

Sebarkan artikel ini

PAINAN, RELASIPUBLIK – Tiga keluarga korban abrasi di Pasir Samudera, Kenagarian Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menerima bantuan dari pemerintah setempat, Senin (28/10).

“Ya, sudah datang tim dari kabupaten terdiri dari BNPB dan Dinas Sosial menyerahkan bantuan untuk korban abrasi. Bantuan yang diberikan berupa selimut, tikar, pakaian, tas untuk anak-anak sekolah dan sejumlah peralatan memasak,” kata Iwal selaku Penanggung Jawab Sementara (PJS) Wali Nagari setempat.

Selain bantuan dari Pemkab Pessel, lanjut dia, pihaknya dari pemerintahan nagari juga telah menyalurkan bantuan berupa beras, mie, telur dan sejumlah bahan pokok lainnya yang dibutuhkan para korban.

“Sedangkan dari Dinas Sosial rencananya bakal mendirikan tenda dan dapur darurat bagi korban yang terdampak abrasi,” ucapnya lagi.

Ia menjelaskan, abrasi pantai yang menghancurkan tiga unit rumah di Pasir Samudera, Kenagarian Surantih, Kecamatan Sutera, diketahui terjadi pada Minggu (28/10) sore, sekira pukul 18.00 WIB.

Akibat kejadian tersebut, sedikitnya tiga rumah warga mengalami rusak parah dan tidak bisa ditempati lagi. Sementara, korban telah di evakuasi dengan cara mengungsi kerumah tetangga.

“Secara keseluruhan, korban ada 4 Kepala Keluarga (KK), dengan jumlah sebanyak 16 orang, 6 diantaranya adalah anak-anak,” ujarnya.

Ia menuturkan, kejadian itu sudah dilaporkan pihaknya ke Pemkab Pessel melalui dinas terkait dan meminta agar segera dilakukan penanganan secepatnya.

“Benar, kami sudah melaporkan peristiwa ini ke dinas terkait agar segera menyalurkan bantuan. Sedangkan dari PSDA juga sudah turun ke lokasi melihat kondisi pantai yang semakin hari terus terkikis akibat gelombang laut,” tuturnya.

Sebelumnya, kata Iwal, pihaknya dari pemerintah nagari sudah sering mengajukan proposal untuk segera menangani persoalan abrasi tersebut. Sebab, sudah mendekati pemukiman penduduk dan mengancam nyawa warga.

“Ya, kami sudah sering mengajukan proposal tapi belum ditanggapi. Setelah ini, kami berharap ada solusinya. Baik itu dari Pemda, Provinsi, maupun pusat,” ucapnya penuh harap.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak tiga unit rumah warga di Kampung Pasir Samudera, Kenagarian Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, hancur diterjang abrasi pada, Minggu (27/10).

Raflianto (49) selaku pemilik rumah mengatakan, ombak besar mulai mengganas dan mendekati rumahnya, sekitar pukul 17.30 WIB.

“Benar, rumah saya hancur tepat pada pukul 18.00 WIB. Hingg kini tak bisa ditempati lagi,” ujarnya pada wartawan dilokasi.

Menurut dia, sekitar 12 korban yang rumahnya turut hancur pada peristiwa abrasi tersebut, terpaksa harus mengungsi ke rumah tetangga yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

“Ada tiga rumah yang hancur. Secara keseluruhan kami berjumlah sebanyak 12 orang, 6 diantaranya adalah anak-anak dibawah umur,” ucapnya.

Sementara itu, Sahrel (60) tokoh masyarakat setempat mengatakan, Tiga unit rumah warga yang hancur akibat gelombang abrasi tersebut, tidak bisa ditempati lagi. Sebab, separuh bangunan rumah tersebut kondisinya sudah rusak parah.

“Ya, sekarang rumah korban tinggal bagian depannya saja. Pada bagian belakang sudah hancur terkikis gelombang abrasi. Namun, sejumlah barang dan dokumen penting lainnya dapat diselamatkan,” katanya.

Melihat kondisi tersebut, ia selaku mantan Wali Kampung setempat sangat menyayangkan sikap pemerintah nagari dan kecamatan yang terkesan kurang merespon kejadian itu.

“Padahal, sore tadi keluarga korban sudah melaporkan kejadian ini pada pihak nagari, tapi belum ada tanggapan hingga kini. Saya selaku tokoh masyarakat juga sudah melaporkan kejadian ini, namun kata pihak nagari besok pagi bakal dilihat ke lokasi,” tuturnya dengan wajah kesal.

Informasi dilapangan, sebanyak 12 orang korban abrasi, 6 diantaranya anak-anak hingga kini masih mengungsi di teras-teras rumah tetangga. ***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *