Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

Kisah Nyata Yovandra, Mahasiswa Wuhan Univeristy Asal Tanah Datar

210
×

Kisah Nyata Yovandra, Mahasiswa Wuhan Univeristy Asal Tanah Datar

Sebarkan artikel ini

TANAH DATAR, RELASIPUBLIK- Ditengah merebaknya virus corona di kota Wuhan, China, seorang mahasiswa Tanah Datar, Sumatera Barat yang tengah menimba ilmu di kota tersebut saat ini telah berada di kota Batusangkar. Yovandra, merupakan warga belakang pajak Nagari Baringin, Kecamatan Lima Kaum.

Di Wuhan University, Yovandra merupakan mahasiswa yang tengah mengambil strata 2 library sains dan tengah duduk di semester 1. Alumni MAN 2 Lima Kaum ini mengaku jika ia kuliah di negeri tirai bambu tersebut sebagai mahasiswa penerima beasiswa dari pemerintah China atau China Goverment Scholarship (CGS). Ia juga merupakan satu satunya mashasiswa asal Tanah Datar dan Sumatera Barat yang kuliah di universitas tersebut.

“ saya S1 di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Setelah lulus saya mendaftar beasiswa CGS dan lulus, saat ini saya baru semester satu. Kalau mahasiswa Indonesia banyak kuliah di China Central University,” kata Yovandra saat ditemui di Dispora Tana Datar, Rabu (29/1/2020).

Dalam pertemuan tersebut, ia berkisah jika pulang ke Kota Batusangkar dalam rangka menghabiskan libur semester. Ia berangkat dari kota Wuhan melalui penerbangan lansung pada tanggal 7 januari, atau sebelum diberlakukanya isolasi kota Wuhan oleh pemerintah Tiongkok pada tanggal 23 Januari. Ia mengaku jika sama sekali tidak terinveksi virus tersebut, dan saat penerbagangan ia berbarengan dengan bersama pakar ilmu komunikasi UI Prof. Efendi Gazali.

“ saya berangkat atau sampai di jakarta pada 7 Januari lalu dengan menggunakan xiaman. Dari wuhan saya menggunakan pesawat lansung ke Jakarta,” ujarnya.

Lebih lanjut Yovandra mengaku, sebelumnya ia berencana kembali ke kota Wuhan pada 15 Februari mendatang, dan karena adanya isolasi terhadap kota itu, maka jadwal kembali ke kota itu-pun ia batalkan.

“ pihak kampus juga telah mengirimkan email, jika libur diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan. Kalau untuk tiket pesawat, maskapai juga sudah menelpon dan membatalkan penerbangan ke kota itu,” ujar Yovandra.

Saat dikonfirmasi tentang kondisi mahasiswa Indonesia di Kota Wuhan, Yovandra menceritakan jika kondisi mahasiswa Indonesia di Wuhan baik baik saja (kesehatan). Kondisi mereka (mahasiswa Wuhan) tidaklah se-mencekam yang dilihat atau ditonton oleh masyarakat Indonesia di media televisi, yang mana memperlihatkan mahasiswa kesulitan mendapatkan makanan dan kebutuhan lainnya.

“ informasi dari teman teman, mereka dalam kondisi aman dan tidak kekurangan logistig makanan. Karena makan kita diantar lansung oleh pihak universitas ke asrama. Makanannya halal kok,” ucapnya lagi.

Berdasarkan informasi WAG mahasiswa Indonesia di android miliknya, ia mengungkapkan jika informasi terbaru yang didapatkan jika seluruh mahasiswa akan dievakuasi oleh pemerintah Indonesia dengan mengerahkan dua unit pesawat milik angkatan udara RI.

Meski virus corona yang banyak menelan korban jiwa itu melanda kota Wuhan China, Yovan mengaku tidak menyurutkan niatnya untuk kembali menimba ilmu di kota itu. Ia mengaku akan melanjutkan kembali pendidikannya di kota tersebut, dan akan kembali jika sudah dinyatakan aman oleh pihak universitas dan pemerintah China dan Indonesia.

“ saya akan tetap melanjutkan pendidikan saya di Wuhan University. Jika sudah aman tentu akan kembali,” tutupnya. (Nov/int)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *