Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Gubernur Dianggap Masa Bodoh, 3 Fraksi DPRD Sumbar Meradang

94
×

Gubernur Dianggap Masa Bodoh, 3 Fraksi DPRD Sumbar Meradang

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASIPUBLIK – Bantuan tunai untuk masyarakat terdampak covid-19 belum juga dibagikan, sementara kondisi kehidupan semakin parah, dengan adanya PSBB.

Masyarakat diminta untuk bertahan dirumah, bantuan tunai juga dibagikan, hal ini dianggap masa bodoh nya Gubernur terhadap kondisi yang ada.

Karena Gubernur dianggap masa bodoh, 3 Fraksi di DPRD Sumbar meradang, meminta agar pencairan bantuan tunai segera dilakukan, agar masyarakat jangan terlalu lama menunggu, dan pemerintah tidak dianggap mempermainkan rakyat.

Adapun fraksi yang meradang tersebut, HM. Nurnas (Demokrat), Hidayat (Gerindra), dan Afrizal (Golkar), meminta agar gubernur jangan lagi bertele-tele dalam kondisi seperti saat ini.

Pernyataan tegas itu mereka sampaikan dihadapan puluhan wartawan peliput di DPRD Sumbar dalam bentuk jumpa pers, diruangan khusus gedung putih tersebut.

Dalam kesempatan tersebut HM. Nurnas mengatakan, sampai saat ini, Kamis (30/4/2020), masih belum juga bertambah input data penerima bantuan, masih 3 kota 1 kabupaten (Padang Panjang, Bukit Tinggi, Pariaman dan Agam).

“Sampai saat ini, baru kota Pariaman, Padang Panjang, Bukit Tinggi dan kabupaten Agam, belum juga bertambah, bahkan ada kabar terbaru malah kabarnya data Agam dikembalikan, ini cukup aneh,” tegas Nurnas.

Ditambahkannya, semestinya sebelum PSBB bantuan langsung tunai tersebut sudah harus diterima masyarakat, sehingga tidak bertele-tele seperti saat ini.

‘Pada waktu itu kita sudah minta sama gubernur agar segera, gubernur mengatakan ya, namun sampai saat ini, masih juga tidak bergerak,” tambahnya lagi.

Pernyataan Nurnas tersebut dipertegas Hidayat, ia meminta agar paling lambat Senin depan (4/5/2020) bantuan tersebut harus sudah diterima masyarakat.

“Jangan tunggu data ideal baru dicairkan BLT, berapapun data yang masuk langsung cairkan, karena jika masih juga dilalaikan maka akan menimbulkan dampak sosial lebih parah,” tegas Dayat.

Ditambahkannya, jika sampai Senin depan, BLT tidak juga dicairkan maka DPRD akan mengusulkan pada Presiden agar ketua gugus tugas covid-19 Sumatera Barat diganti, karena nampak tidak mampunya Gubernur sebagai ketua gugus tugas.

“Jika tidak juga dicairkan sampai senin depan, kami akan gugat gubernur, bila perlu langsung ke Presiden, agar ketua gugus diganti saja dengan TNI atau Polri, karena gubernur tidak nampak managemen kepemimpinan, khususnya dalam berkordinasi dengan berbagai pihak dalam penanggulangan covid-19,” tegas Dayat mamburangsang.

Dari awal DPRD sudah memahami aturan dan tidak ada sedikitpun menghalangi, malah mendukung total agar segera bantuan diberikan, namun sampai saat ini perencanaan itu juga tidak jelas, bahkan mengakibatkan kordinasi dengan kabupaten/kota makin tidak jelas.

Pernyataan anggota DPRD tersebut disambut hangat wartawan yang hadir, terbukti dengan tanya-jawab yang begitu komunikatif.(nov-fwpsb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *