Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHPARIWISATAPERISTIWATERBARU

DINAS PANGAN DAN PERIKANAN TOREH SEJARAH . Yulizar: Rekor Muri milik kita semua

221
×

DINAS PANGAN DAN PERIKANAN TOREH SEJARAH . Yulizar: Rekor Muri milik kita semua

Sebarkan artikel ini
Ir.Yulizar MP baju batik biru melihat hasil olahan masakan yang berbahan baku ikan dan ubi di stan

LIPUTAN KHUSUS

SIJUNJUNG, RELASIPUBLIK – Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Sijunjung Yulizar memberi apresiasi dan penghormata pada Bupati, wakil dan porkompinda, karena mendukung total terciptanya torehan MURI untuk dinas yang ia pimpin.

Dengan pemecahan tiga rekor MURI yang digelar hari Selasa (12/2) di Nagari Muaro, dalam kontes tersebut, seperti festival anak PAUD dan tari piring dari Dinas Pendidikan kebudayaan dan Dinas Dispora tampil dalam memasak Lamang terbanyak.Sebenarnya yang akan diangkat itu adalah semacam pangan lokal aicon Daerah yang berbahan Ubi Kayu. Yang berbahan Ubi Kayu ini di salah satu rekor muri adalah lamang Ubi oleh sebab itu, kegiatan yang ada di Dinas Pangan dan Perikanan berupa lomba B2SA kemudian pangan lokal dan inovasi makanan berbahan Ikan itu semuanya di arahkan untuk mendukung Ubi Kayu ini sebagai aicon Daerah jadi seperti pangan lokal yang bahan dasarnya Ubi.

Bupati Yuswir Arifin sedang melihat macam macam masakan di stan Dinas pangan dan Perikana

Kemudian bahan baku ikan dikombinasikan dengan Ubi, Maka diharapkan kedepan aicon Daerah Ubi Kayu ini juga bisa disajikan baik dalam menu beragam bergisi seimbang sebagai kudapan bagi anak anak sekolah PAUD, TK sehingga kudapan anak anak ini bergizi karena sudah ada ikannya sebagai sumber protein dan omega 3 yang sangat dibutuhkan bagi anak untuk perkembangan sel jaringan atau sel otak bagi anak, meningkatkan kecerdasannya.

kedepannya kita arahkan bahan baku itu dengan Ubi sehingga nanti ubi sebagai aicon Daerah memasyarakat di Daerah karena, memiliki nilai gizi yang berimbang dan beragam itu tujuan kita mengkombinasikan atau menselaraskan kegiatan lomba memasak yang ada di Dinas pangan dan perikanan itu dengan kegiatan lain di festival lansek manih yang kedua terutama untuk aicon Daerah terutama pangan lokal yang berbahan baku ubi.

Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Ir. Yulizar MP, mengatakan, lomba cipta menu ini mampu memberikan banyak manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, Karena dengan berbahan baku Ikan dan ubi mudah didapatkan didaerah yang berjulukan Lansek Manih ini, berupa ikan dan ubi disamping akan kaya fitamin bisa diolah berbagai macam menu masakan yang menarik bagi anak anak maupun orang dewasa.

Disamping itu, perpaduan dua bahan baku ini setelah dilakukan penelitian sangat baik sekali jika dikonsumsi bagi anak abak karena sumber karbohitdratnya dari Ubi sementara dari Ikan kaya akan sumber protein dan OMG3 nya .

Beragam itu tujuan kita mengkombinasikan atau menselaraskan kegiatan lomba memasak yang ada di Dinas Pangan dan Perikanan itu dengan kegiatan lain di festival Lansek Manih yang kedua terutama untuk aicon daerah terutama pangan lokal yang berbahan baku ubi.
Lomba memasak yang kemarin itu ada tiga yang pertama lomba cipta menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). Tujuannya bagaimana kita meransang masyarakat secara berkelompok-kelompok untuk menciptakan menu baru dengan bahan dasar sebagian dari ubi dan sebagian lagi yang ada di lokasi mereka tetapi dengan bahan dasar itu maka menu yang mereka ciptakan itu beragam kemudian gizinya seimbang dan dari segi kesehatan juga aman ini yang menjadi tujuan dari lomba memasak B2SA.

Kemudian yang ke dua adalah lomba pangan lokal, lomba pangan lokal ini senarnya intinya adalah bagaimana memanfaatkan bahan baku yang ada di lokasi masyarat yang ada di daerah mereka dengan resep-resep tradisional yang juga ada di daerah mereka, jadi memunculkan budaya lama resep resep lama itu yang tradisional tentu dengan modifikasi-modifikasi sesuai dengan kekinian dengan bahan dasar yang ada di daerah mereka.

Yang ketiga Inovasi berbahan baku ikan tujuannya adalah bagaimana juga tercipta pula menu-menu yang merupakan inovasi-inovasi baru dari kelompok-kelompok yang ada di masyarakat sehingga ikan ini tidak hanya dikonsumsi dengan nasi artinya selama ini kita hanya mengenal gulai ikan, sampade ikan, ikan bakar, dll kalua itu disediakan untuk dimakan bersama nasi untuk makan pagi, siang dan malam tetapi yang ini tujuannya adalah kudapannya jadi ada kudapan dikeluarga itu yang bahan bakunya memang ada sebagian dari ikan. Kudapan itu memang memiliki nilai gizi terutama proteinnnya ditingkatkan kalau selama ini kudapannya godok ubi atau godok pisang kalau itukan yang lebih tinggi adalah karbohidrat sementara proteinnya sangat rendah.

Disamping tiga lomba itu ada lagi dengan seribu kreatifitas anak paud, juga menampilkan kerupuk ubi yang juga sudah ditambah dengan ikan, jadi kalau selama ini anak-anak kita ini makan kerupuk ubi proteinnya setelah kita periksa kelaboratorium itu hanya sekitar 1,18 % proteinnya dengan kerupuk ubi tanpa campuran bahan lain tapi ternya setelah kita buat formulanya dengan menambahkan ikan lele dan juga udang kering atau ebi ternyata proteinnya itu bisa menjadi 8,64% berartikan cukup jauh tingginya, kesimpulannya ketika anak-anak ini memakan kerupuk ubi yang pakai ikan maka otomatis mereka juga sekaligus untuk meningkatkan gizi mereka, kalau selama ini makan kerupuk hanya sumber karbohidrat saja tetapi sekarang dengan kerupuk ubi yang dimodifikasi ditambahkan ikan maka sekaligus juga untuk mengkonsumsi sumber protein karena proteinnya sudah meningkat menjadi 8,64% kalau tanpa ikan kerupuk ubi itu hanya 1,18% itu lah kemarin kegiatan yang kita lakukan.

Ke masyarakat kita selalu mensosialisasikan terutama ibu-ibu di kegiatan parenting PAUD, TK selalu kita sosialisasikan masakan yang berbahan baku ikan ini ditingkatkan terutama pada anak-anak balita, karena memang ikan ini sangat banyak manfaatya untuk pertumbuhan, kesehatan, kecerdasan terutama pada masa anak-anak yang bertumbuhannya begitu cepat, kita juga mensosialisasikan di sekolah PAUD,TK,SD.

Kita juga mendorong masyarakat juga melalui pembentukan forikan di nagari, jadi sekarang setiap tahun kita selalu menetapkan satu nagari itu minimal satu tahun kita jadikan nagari yang forikannya itu memiliki program atau aktifitas bagaimana agar ikan ini bisa disosialisasikan masyarakat di nagari itu untuk dikonsumsi lebih banyak karena memang manfaatnya sangat besar tidak hanya bagi anak-anak tetapi juga bagi orang dewasa dan juga lansia.

Kemudian dengan ketiga lomba ini juga diharap semakin banyak variasi makan yang berbahan baku ikan sehingga otomatis masyarakat kita memiliki banyak pilihan yang nantinya meningkatkan konsumsi ikan dan gizi mereka bagi anak-anak jadi kalau misalnya makan sudah pakai ikan kemudian kudapannya juga memakai ikan ini akan otomatis konsumsi masyarakat kita terhadap ikan meningkat sehingga diharapkan juga tingkat kesehatan dan kecerdasan serta pertumbuhan bagi anak-anak juga meningkat, jelasnya. (def)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *