Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

BIM Satu-satunya Bandara Sediakan Tes Swab Gratis di Indonesia

218
×

BIM Satu-satunya Bandara Sediakan Tes Swab Gratis di Indonesia

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASIPUBLIK – Angkasa Pura II menggelar rapat koordinasi dan FGD Safe Travel Campaign dan konsep pengembangan Aerocity serta langkah strategis dalam pengembangan Bandara Internasional Minangkabau untuk penunjang pariwisata Sumatera Barat di lantai 2 BIM, Jumat, 7 Agustus 2020.

Eksekutif General Manager (EGM) PT AP II Cabang BIM Yos Suwagiyono mengatakan, dengan telah berlakunya New Normal, Angkasa Pura saat ini beroperasi dengan menerapkan protokol Covid ketat.

Hal itu dilakukan untuk menjaga kepercayaan bagi para wisatawan baik dari luar negri maupun dalam negri.

“Protokol kesehatan untuk menjaga kepercayaan publik, karena protokol kesehatan menjadi hal yang sangat penting,” ujar Yos Suwagiyono.

Yos Suwagiono mengatakan, Bandara Internasional Minangkabau merupakan satu- satunya bandara melakukan tes Swab gratis di Indonesia, dan merupakan bentuk kepedulian Pemda Sumbar terhadap penanganan covid 19.

“Kita juga telah melakukan kaloborasi dengan semua elemen diantaranya pihak otorita, Satpol PP, Dishub dan semua stekholder lainnya,” ujarnya.

Lanjut Yos, pihaknya juga sedang melakukan kampanye Safe Travel di bandara bersama para pemangku kepentingan.

“Kita mengharapkan bisnis penerbangan kembali bergairah dengan banyaknya kunjungan wisatawan untuk berwisata di Sumbar,” ujarnya.

Kadis pariwisata Sumbar Novrial mengatakan, bandara merupakan cinta pertama bagi orang masuk ke Sumbar, maka sebab itu tempat baik untuk promosi objek- objek wisata.

“Penerapan New Normal sudah memberikan jumlah kunjungan wisata di Sumbar dan semua dapat terhitung jelas dengan data masuk,” ujarnya.

Novrial berharap konsep Pariwisata bagi pengunjung ada Bandara Internasional Minang Kabau dan lengkap.

Sementara, Nengsih Kadis Pariwisata 50 Kota dalam FGD tersebut menyampaikan keluhan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelancaran transportasi menuju ke lokasi wisata di daerahnya.

Menurutnya selama ini jarak tempuh dari bandara ke lembah Harau cukup lama dengan kemacetan di beberapa titik sampai sekarang tidak ada solusi nya.

“Selama ini kita hanya kedatangan wisatawan ke Lembah Harau hanya berasal dari Riau Pekanbaru, kita berharap adanya akses promosi objek wisata di BIM dan wisatawan diarahkan ke Lembah Arau,” tutupnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *