PAINAN, RELASIPUBLIK – Belasan kubik batu “menggunung” tidak jauh dari gedung MTSM Muhamadiyah Lakitan, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat sisa material proyek penahan tebing sungai Batang Lakitan.
Pengamatan di lapangan, Jumat (12/7/2019) batu belasan kubik yang menggunung tersebut berada persis di samping lokasi pembangunan batu penahan tebing, diantara batu-batu tersebut ada yang seukuran buah kelapa.
Seorang pegawai PSDA Pesisir Selatan, Randi, menyebutkan batu “menggunung” tersebut karena pihaknya menilai tidak cocok dijadikan sebagai material.
“Tidak cocok dan kami merekomendasikan agar batu tersebut tidak digunakan,” imbuhnya.
Menyikapi hal itu, tokoh muda Lengayang, Suharyadi sangat menyayangkan, apalagi batu belasan kubik tersebut menggunung di lokasi proyek.
“Secara tidak langsung saya pribadi menilai ada indikasi kecurangan pada pengerjaan proyek ini. Jika tidak kenapa mesti ada onggokan batu itu” kata dia.
Ia mendorong pejabat di PSDA Pesisir Selatan untuk mengontrol proyek tersebut secara detail, sehingga kegiatan terlaksana sesuai ketentuan.
Sesuai informasi yang ia dapatkan ternyata proyek tersebut tidak dikerjakan oleh pemilik CV, namun oleh seseorang yang memiliki hubungan kekerabatan dengan salah satu pejabat teras Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan.
Di papan informasi, pengerjaan proyek dilaksanakan oleh CV Zein Karya dengan anggaran sebesar Rp279 juta dengan lama pengerjaan 90 hari. (dy)
