Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

38 Kepala Kelurga (KK) Mengungsi Dampak Abrasi Pantai

110
×

38 Kepala Kelurga (KK) Mengungsi Dampak Abrasi Pantai

Sebarkan artikel ini

 

PESSEL, RELASIPUBLIK — Belum lama ini wakil ketua DPRD Sumbar Irsyad Syafar menyerahkan bantuan logistik terhadap masyarakat Kampuang Muaro Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. Bantuan logistik tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Ketua Sementara DPRD Sumbar kepada masyarat yang terkena dampak abrasi pantai.

Lebih lanjut Irsyad mengatakan sebanyak 38 Kepala Keluarga (KK) terkena dampak abrasi. yang terjadi di kawasan Kampung Muaro, Kecamatan Batang Kapas serta beberapa titik di sepanjang Kabupaten Pesisir Selatan perlu penanganan serius. Tidak saja soal pengadaan batu pemecah ombak, relokasi terhadap masyarakat juga perlu dilakukan secepatnya.

” Dia mengatakan lokasi yang terkena abrasi, tak ada pilihan lain, masyarakat yang tinggal di sekitar garis pantai memang harus direlokasi,” katanya.

Dia melihat abrasi di kawasan Kampung Muaro ini sudah mengikis hingga 30 meter bibir pantai. Hal ini menyebabkan ada beberapa rumah yang rusak terkena abrasi, yang membuat penghuninya terpaksa saat ini harus menetap di tenda-tenda pengungsian yang disediakan pemerintah daerah setempat.

Kembali ia katakan, untuk permasalahan abrasi ini nanti akan dibahas lagi di DPRD Sumbar, soal bagaimana pertimbangan untuk relokasi penduduk, pengadaan lahan pemukiman baru serta membangun pemecah ombak di sepanjang garis pantai Pesisir Selatan.

“Disisi lain, 38 KK yang mengungsi karena abrasi ini .memang harus jadi perhatian pemerintah, bagaimana menanggulangi keadaan ini agar tidak semakin parah,” katanya.

Didalam kesempatan yang sama Hamdanus, Anggota DPRD Provinsi Sumbar Dapil 8 (Pessel-Mentawai) hadir di lokasi tersebut menilai keadaan ini memang harus ditangani dengan serius.

Dia berharap ada koordinasi yang baik antara DPRD kabupaten dan DPR RI terkait penanggulangan abrasi ini, sehingga penanganan pun bisa dilakukan secepatnya. Apalagi menurutnya, abrasi ini juga menganggu kehidupan masyarakat, baik dari segi sosial maupun ekonomi.

“Ini sudah bukan sekedar program kerja lagi, tapi ini tentang kemanusiaan,” tegasnya.

Kemudian, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pesisir Selatan, Zulfian Apriyanto yang ada di lokasi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tenda untuk para pengungsi. Kebutuhan sehari-hari pun juga sudah ditanggung pemerintah kabupaten. Namun untuk relokasi, saat ini masih dalam tahap negosiasi tanah.

“Beberapa hektar telah kita tunjuk sebagai tempat relokasi, namun masih dalam tahap negosiasi. Belum ada kesepakatan. Untuk warga yang terkena abrasi, mereka juga mau dipindahkan ke tempat yang lebih aman,” ujarnya.

Sementara , puluhan warga terpaksa harus tinggal di tenda-tenda pengungsian karena rumah mereka rusak diterjang abrasi.(Dewi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *